Bagi anda yang ingin memiliki ponsel dengan jaringan terbaru 5G, dan sedang giat-giatnya menabung agar bisa membeli ponsel 5G karena sangat penasaran ingin membedakan jaringan 4G serta 5G yang katanya jauh lebih cepat dibanding 4G. Meski sebagian vendor telah meluncurkan ponsel 5Gnya, Akan tetapi menurut saya sebaiknya tahan dulu keinginan anda untuk membeli ponsel 5G tersebut.

Alasannya karena jaringan 5G belum merata, bahkan di kota jakarta sendiri baru beberapa tempat saja. Dan alasan lainnya adalah jika kita membeli ponsel 5G, Kita tidak bisa langsung begitu saja memakai jaringan tersebut. Ada aturan yang harus kita jalani terlebih dahulu. Sebagai contoh, meski sudah ada nama 5G di belakangnya, smartphone itu belum bisa langsung mengakses internet 5G. Karena semua ponsel 5G yang masuk ke Indonesia harus dites dulu dengan operator seluler. Syarat ini berlaku untuk semua ponsel.

Selain itu beberapa tahun sebelumnya dibeberapa daerah jaringan 4G kita mengalami kelambatan alias lemot. Meski dibeberapa kota besar tidak mengalaminya tetapi dipelosok atau kabupaten hampir seluruhnya mengalami hal itu. Bahkan kecepatan jaringan internet kita masih dibawah negara Laos, serta kamboja, di mana kecepatan unduh internet mobile di Indonesia hanya 15 Mbps. Sementara kecepatan unggah mencapai 9,16 Mbps. Dan kita masuk dalam peringkat 113 dari 138 negara di dunia. Bahkan tingkat rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia yang berada dikabupaten atau pelosok sering selalu mengalami penurunan atau tak stabil.

Disebabkan karena fiber optik belum merata dan pembangunan kerapatan BTS masih belum seperti yang diharapkan, kecepatan unduh internet 15 Mbps yang ada di Indonesia saat ini sudah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Secara teknis, untuk dapat menikmati layanan media sosial, video streaming, video conference, virtual meeting, maupun game online, minimal speed yang dibutuhkan 2 Mbps.

Dan Kalau untuk video streaming seperti YouTube hanya membutuhkan bandwidth yang kecil karena penyelenggara video streaming sudah menerapkan Content Delivery Network (CDN) yang servernya sudah ada di operator nasional. Jadi untuk kebutuhan normal masyarakat Indonesia, speed internet kita yang saat ini 15 Mbps menurut saya sudah jauh lebih dari cukup. Terlebih, konsumsi mobile internet masyarakat Indonesia masih belum terlalu tinggi. Konsumsi rata-rata mobile internet di Indonesia 5 giga per bulan, paling banyak 10 giga. Terkecuali jika demand sudah sangat tinggi, saya yakin operator seluler akan menambah kapasitasnya sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Bicara soal jaringan internet 5G yang belum merata, Namun pembangunan serta kesiapannya lebih cepat dari 4G, Menurut Dirjen SDPPI Kemkominfo, Ismail, mengharapkan implementasi jaringan 5G akan merata pada 2025. "Pemerintah menelaah pengalaman dari implementasi 4G membutuhkan waktu sekitar enam sampai tujuh tahun yang terus berkembang di Indonesia hingga saat ini. Maka 5G tentu kita harapkan akan bisa lebih cepat dari itu, waktunya sejak diimplementasikan tahun 2021"... Kata Ismail.

Dalam Webinar 'Road to Indonesia 5G Security Readiness' yang berlangsung virtual, dikutip Selasa (8/2/2022), pihaknya mengharapkan 2024 sampai 2025, jaringan 5G sudah bisa meluas dan merata seperti halnya kondisi 4G seperti sekarang ini.

"Kata kuncinya adalah in time, tepat waktu dan tepat sasaran yang selalu menjadi isu dan pembahasan, baik dari kementerian atau pemerintah dan regulator dengan para operator," ucapnya.

Menurut Ismail, jika implementasi 5G dalam waktu cepat artinya kemungkinan besar Indonesia akan menanggung biaya learning dari sebuah teknologi 5G. Namun demikian, sebaliknya jika terlalu lambat hanya akan menjadi pasar untuk tidak bisa ikut serta dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Jadi implementasi 5G ini merupakan sebuah keniscayaan, tapi harus kita atur ritme dan timing-nya agar implementasinya benar-benar produktif buat kepentingan bangsa dan negara"... Ismail menambahkan.

Implementasi teknologi 5G pada 2021 ditandai ketika tiga operator besar di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata menyatakan komersial dan sudah membangun di beberapa kota di dalam bentuk spot area.

"Tapi kita tentu belum cukup puas dalam kondisi seperti ini, masih banyak tantangan-tantangan yang harus dikembangkan lagi agar implementasi 5G bisa berkembang sangat cepat atau lebih cepat dari yang kita harapkan"...Tandasnya.

Dirjen SDPPI Kemkominfo itu menjelaskan jaringan telekomunikasi 5G merupakan evolusi teknologi dan menjadi sebuah keniscayaan, sehingga di era transformasi digital tidak ada yang bisa membendung perkembangan dari teknologi 5G itu sendiri.

"Perkembangan teknologi, apalagi yang sudah bersifat global seperti 5G tentu akan hadir ke semua negara termasuk di Indonesia. Posisi kita juga sangat jelas bahwa 5G adalah salah satu alternatif solusi untuk meng-enhance dan mempercepat proses transformasi digital di Indonesia"...Tuturnya.

Dibandingkan generasi teknologi sebelumnya, Ismail menilai perkembangan 5G memberikan nuansa berbeda. Ia menyontohkan ketika Indonesia bermigrasi dari teknologi 3G ke 4G, sebagian besar isu hanya persoalan kecepatan.

Nah. Intinya jika jaringan 5G diindonesia mulai merata pada tahun 2025, berarti kita masih punya banyak kesempatan 2 tahun, untuk menabung guna membeli ponsel 5G yang lebih canggih dari yang sekarang ini. Atau mungkin, dipertengahan tahun 2023 kita sudah bisa menikmati jaringan internet 5G tanpa kendala. Baik apapun itu semuanya tetap tergantung pada pola pemikiran anda masing-masing.


~Infografis Teknologi 5G di Indonesia~





Sumber : Liputan6.com


~SEMOGA-BERMANFAAT~