Hujan terus mengguyur kota Bogor sebagian orang banyak yang berteduh disebuah emperan pertokoan.
Dari pejalan kaki hingga pengendara sepeda motor semua nampak berkumpul menjadi satu guna menunggu hujan reda.
Tak berbeda jauh dengan saya semua nampak gelisah menunggu hujan yang belum reda sampai pada akhirnya hujanpun mulai mereda.
Akhirnya satu demi satu para peneduh itupun berlalu meninggalkan emperan pertokoan tersebut.
Jalanpun kembali ramai dan macet, Sayapun segera mencari angkutan umum untuk menuju pulang.
Ramainya jalan sehabis hujan membuat para sopir-sopir angkot saling menyalip berebut penumpang...
Tak jauh di depan angkot yang saya tumpangi seorang ibu dan 3 orang anaknya berdiri di tepi jalan...
Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...
Saat angkot yang saya tumpangi berhenti, si ibu bertanya...
“Pak, Lewat terminal bus ya?”
Sang Sopirpun menjawab, “Ya bu”
Namun si ibu tak segera langsung naik, Ia kembali berkata lirih...
“Tapi saya ber-3 dengan anak-anak saya, Dan tidak punya ongkos.”
Sambil tersenyum π, Sopir itu menjawab...“Tidak apa-apa bu, naik saja”
Si ibu tampak ragu.
Sang sopir mengulangi perkataannya...“Ayo Bu, naik saja, tidak apa-apa.”
Di saat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, Sopir yang satu ini rela 4 seat kursi penumpangnya ia gratiskan...
Sampai di terminal bus, 4 orang penumpang itu pun turun, Dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir.
Namun di belakang ibu itu, Ada seorang penumpang pria turun dan membayar Rp. 25.000.
Ketika sang sopir akan memberi kelebihan uang kembalian, Pria itu berkata...
“Untuk Ongkosku dan 4 orang penumpang tadi... “ Teruslah jadi orang baik ya pak”, Kata pria tersebut kepada pak sopir angkot itu...
“Seorang ibu yg jujur".
“Seorang sopir yg baik hati".
“Seorang penumpang yg dermawan".
Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...
Kejujuran seorang ibu disikapi positif oleh sang supir, Kebaikan seorang supir direspon oleh seorang penumpang dermawan.
Itulah kehidupan, Yang telah dirangkai oleh ALLAH.S,W,T sang maha Pencipta sekalian alam, Tidak pernah ada yang kebetulan. Allah telah mempertemukan komunitas orang orang yang berhati mulia dan tidak ada kesia-sia,an dalam berbuat kebaikan.
Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat. Marilah kita terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebajikan...
“Tidak perlu harus kaya baru melakukan kebaikan”
Dan jika kebaikan itu tak pernah ada, Janganlah kita ragu untuk selalu membuat kebaikan kepada siapapun.
Selalu banyak bersyukur atas nikmat yang telah ALLAH.S,W,T berikan pada kita karena...ALLAH.S,W,T yang kita sembah punya Rancangan dan Rencana yang terbaik dan Semua akan indah pada waktunya.ππ
Dari pejalan kaki hingga pengendara sepeda motor semua nampak berkumpul menjadi satu guna menunggu hujan reda.
Tak berbeda jauh dengan saya semua nampak gelisah menunggu hujan yang belum reda sampai pada akhirnya hujanpun mulai mereda.
Akhirnya satu demi satu para peneduh itupun berlalu meninggalkan emperan pertokoan tersebut.
Jalanpun kembali ramai dan macet, Sayapun segera mencari angkutan umum untuk menuju pulang.
Ramainya jalan sehabis hujan membuat para sopir-sopir angkot saling menyalip berebut penumpang...
Tak jauh di depan angkot yang saya tumpangi seorang ibu dan 3 orang anaknya berdiri di tepi jalan...
Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...
Saat angkot yang saya tumpangi berhenti, si ibu bertanya...
“Pak, Lewat terminal bus ya?”
Sang Sopirpun menjawab, “Ya bu”
Namun si ibu tak segera langsung naik, Ia kembali berkata lirih...
“Tapi saya ber-3 dengan anak-anak saya, Dan tidak punya ongkos.”
Sambil tersenyum π, Sopir itu menjawab...“Tidak apa-apa bu, naik saja”
Si ibu tampak ragu.
Sang sopir mengulangi perkataannya...“Ayo Bu, naik saja, tidak apa-apa.”
Di saat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, Sopir yang satu ini rela 4 seat kursi penumpangnya ia gratiskan...
Sampai di terminal bus, 4 orang penumpang itu pun turun, Dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir.
Namun di belakang ibu itu, Ada seorang penumpang pria turun dan membayar Rp. 25.000.
Ketika sang sopir akan memberi kelebihan uang kembalian, Pria itu berkata...
“Untuk Ongkosku dan 4 orang penumpang tadi... “ Teruslah jadi orang baik ya pak”, Kata pria tersebut kepada pak sopir angkot itu...
“Seorang ibu yg jujur".
“Seorang sopir yg baik hati".
“Seorang penumpang yg dermawan".
Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...
Kejujuran seorang ibu disikapi positif oleh sang supir, Kebaikan seorang supir direspon oleh seorang penumpang dermawan.
Itulah kehidupan, Yang telah dirangkai oleh ALLAH.S,W,T sang maha Pencipta sekalian alam, Tidak pernah ada yang kebetulan. Allah telah mempertemukan komunitas orang orang yang berhati mulia dan tidak ada kesia-sia,an dalam berbuat kebaikan.
Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat. Marilah kita terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebajikan...
“Tidak perlu harus kaya baru melakukan kebaikan”
Dan jika kebaikan itu tak pernah ada, Janganlah kita ragu untuk selalu membuat kebaikan kepada siapapun.
Selalu banyak bersyukur atas nikmat yang telah ALLAH.S,W,T berikan pada kita karena...ALLAH.S,W,T yang kita sembah punya Rancangan dan Rencana yang terbaik dan Semua akan indah pada waktunya.ππ


12 Komentar
Dan Pria dermawan itu bernama Kang Satria. π€£
BalasHapusSetuju banget kang, tak perlu harus kaya untuk berbuat kebaikan, saling kunbal saja juga merupakan kebaikan sederhana dan gratis π€£
Vetul2...Huu, Tapi gue belum sempat Conbal2 keblog ente Huu yang menyajikan tentang gambar Slid Show, Ntar malam Huu kalau nggak hujan gw mampir dah...π€£π€£π€£π€£π
HapusKan pakai mobil π
HapusDisini gak dipasangi lagu juga kah Kang? π π
HapusKaga Huuu...Belum beli speaker akktifnya jadi belum bisa pasang lagu..πΆπ§πΉπΈπ»π»π€£π€£π€£π€£π€£
HapusKalau ngga ada speaker aktif pakai toa aja..hihihi
HapusWaaduuhh Pinjam Toa Musholla malah dilarang Huu..ππ
HapusWaktu masih sering ikut narik angkot sama teman, teman saya itu sering banget ngasih tumpangan ke orang yang mau menumpang pas ada yang tanya memangnya tidak rugi ngasih tumpangan ke orang dia jawab malah untung karena bisa beramal tanpa keluar modal. Prinsip dia ngasih tumpangan atau ngga ngasih tumpangan tetap aja angkot yang dibawanya itu melewati tempat orang yang menumpang jadi kenapa mesti ditolak orang yang menumpang.
BalasHapus
HapusBetul Huu...Intinya kalau kita mau bersyukur rezeki nggak akan kemana..πππππ
Kayaknya temannya mas Herman yang ngasih tumpangan gratis itu dari Depok ya.π
HapusSetuju sama kang jaey sih, pria yang ngasih uang 25 ribu itu kang Dahlan yang dermawan.π
BalasHapusKalo nunggu kaya dulu baru berbuat baik kapan berbuat baiknya, lha manusia mah merasa kurang terus, contohnya para koruptor, biarpun sudah punya rumah gedung dan mobil mewah masih korupsi.π
HapusMooosssooo sih kaangg!π³π³
Betul kang Manusia jika sudah cukup akan terus mencari yang lebih cukup lagi...Sampai akhirnya tak akan pernah ada kata cukup.ππ