Yaa!! Untuk menghindari polusi udara kini di Jakarta diadakan uji emisi dari motor hingga mobil pribadi. Sebelumnya mari kita tertawa sejenak Hahahaaaa! 🤣 🤣 🤣 Eeh apakah itu sebagai salah satu cara untuk mencegah polusi dijakarta? Yakin itu bakalan berhasil? 😁😁 Yang ada malah jadi kontroversi lagi kali haaadeeehhh!!
Uji emisi gratis memang ketimbang dahulu yang harus membayar, pertanyaannya dulu saja yang berbayar tidak efektif dan berjalan dengan baik, apa lagi ini yang gratis, bahkan ada resikonya jika tidak lulus harus bayar denda. Jika motor 250 ribu dan untuk mobil 500 ribu, kok lucu yaa kaya dibolak-balik. Dulu saja sewaktu uji emisi berbayar banyak yang tidak lulus uji dianggap lulus. Sekarang gratis tapiii!!! 🤣 🤣 🤣 🤣 Kok saya malah kepingin tertawa terus dengar berita aneh-aneh yang ada dinegri ini.😁
Ribuan kendaraan sudah terlalu banyak masuk kota Jakarta setiap harinya. Apakah orang mau diuji emisi kendaraannya, apakah semua orang dijakarta kendaraannya sehat semua dan layak jalan, dan sebagian kendaraan umum di Jakarta seperti angkot masih banyak juga lho yang beroperasi, saya yakin jika uji emisi angkot-angkot tersebut hampir semuanya tidak lulus. Terkecuali busway dan angkot jaklingko, meski saya yakin itu juga tidak semua lulus uji emisi.
Sebagian penduduk Jakartapun tidak mendukung dengan adanya sistem uji emisi untuk menghindari polusi udara di Jakarta, karena seolah selalu rakyat yang jadi kena imbasnya. Sedangkan pabrik-pabrik besar tidak bahkan beritanya pun hampir tidak ada, seolah pabrik tak pernah sama sekali membuat polusi udara, pabrik cuma berkata... "Kami dukung uji emisi agar jakarta terbebas dari polusi". Lhoo!! Bukannya luh juga yang membuat polusi udara dijakarta, bahkan lebih banyak. Dan pabrik-pabrikpun selalu beralasan akan berusaha mencari solusi agar tidak mencemari lingkungan, meski faktanya cuma omong kosong doang.🤣 🤣
Adanya uji emisi ini terkadang bisa juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum polisi yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tilang berlebih.😳😳 Jadinya saya yakin adanya uji emisi dijakarta ini bukan solusi tetapi malah jadi kontroversi.
Yaa, kita lihat saja gimana kelanjutannya tentang uji emisi ini nantinya saya yakin cuma begitu-begitu saja seperti yang sudah-sudah lho.🤣 🤣 Saran saya sih seharusnya pemerintah dari dahulu membatasi kendaraan-kendaraan yang masuk ke jakarta terlebih kendaraan yang sudah berumur, budayakan gunakan kendaraan umum seperti kereta api, busway dan jaklingko dan penyebarannya juga harus dibanyakin pula, terkecuali mobil-mobil tertentu saja. Inipun belum bisa menjamin tapi setidaknya bisa sedikit ada perubahan.
Selain itu pabrik-pabrik yang ada dijakarta atau sekitarannya tetap punya aturan untuk penanganan limbahnya serta cerobong asapnya entah seperti apa tentunya yang merasa punya pabrik pasti lebih tahu, bukannya tidak perduli dan terkesan masa bodoh dengan alasan "Gue udah bayar".
Uji emisi gratis memang ketimbang dahulu yang harus membayar, pertanyaannya dulu saja yang berbayar tidak efektif dan berjalan dengan baik, apa lagi ini yang gratis, bahkan ada resikonya jika tidak lulus harus bayar denda. Jika motor 250 ribu dan untuk mobil 500 ribu, kok lucu yaa kaya dibolak-balik. Dulu saja sewaktu uji emisi berbayar banyak yang tidak lulus uji dianggap lulus. Sekarang gratis tapiii!!! 🤣 🤣 🤣 🤣 Kok saya malah kepingin tertawa terus dengar berita aneh-aneh yang ada dinegri ini.😁
Ribuan kendaraan sudah terlalu banyak masuk kota Jakarta setiap harinya. Apakah orang mau diuji emisi kendaraannya, apakah semua orang dijakarta kendaraannya sehat semua dan layak jalan, dan sebagian kendaraan umum di Jakarta seperti angkot masih banyak juga lho yang beroperasi, saya yakin jika uji emisi angkot-angkot tersebut hampir semuanya tidak lulus. Terkecuali busway dan angkot jaklingko, meski saya yakin itu juga tidak semua lulus uji emisi.
Sebagian penduduk Jakartapun tidak mendukung dengan adanya sistem uji emisi untuk menghindari polusi udara di Jakarta, karena seolah selalu rakyat yang jadi kena imbasnya. Sedangkan pabrik-pabrik besar tidak bahkan beritanya pun hampir tidak ada, seolah pabrik tak pernah sama sekali membuat polusi udara, pabrik cuma berkata... "Kami dukung uji emisi agar jakarta terbebas dari polusi". Lhoo!! Bukannya luh juga yang membuat polusi udara dijakarta, bahkan lebih banyak. Dan pabrik-pabrikpun selalu beralasan akan berusaha mencari solusi agar tidak mencemari lingkungan, meski faktanya cuma omong kosong doang.🤣 🤣
Adanya uji emisi ini terkadang bisa juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum polisi yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tilang berlebih.😳😳 Jadinya saya yakin adanya uji emisi dijakarta ini bukan solusi tetapi malah jadi kontroversi.
Yaa, kita lihat saja gimana kelanjutannya tentang uji emisi ini nantinya saya yakin cuma begitu-begitu saja seperti yang sudah-sudah lho.🤣 🤣 Saran saya sih seharusnya pemerintah dari dahulu membatasi kendaraan-kendaraan yang masuk ke jakarta terlebih kendaraan yang sudah berumur, budayakan gunakan kendaraan umum seperti kereta api, busway dan jaklingko dan penyebarannya juga harus dibanyakin pula, terkecuali mobil-mobil tertentu saja. Inipun belum bisa menjamin tapi setidaknya bisa sedikit ada perubahan.
Selain itu pabrik-pabrik yang ada dijakarta atau sekitarannya tetap punya aturan untuk penanganan limbahnya serta cerobong asapnya entah seperti apa tentunya yang merasa punya pabrik pasti lebih tahu, bukannya tidak perduli dan terkesan masa bodoh dengan alasan "Gue udah bayar".



1 Komentar
Kalau menurut gue sih mgkn akan lbh efektif kalau knalpot2 atau cerobong asap itu dibungkus pakai plastik transparan, jadi pas asapnya terkumpul terus plastiknya di iikat biar asapnya gak keluar, mohon maaf kalau salah, hanya ngasi ide 🙏🙏🤣🤣🤣✌
BalasHapus